Tingkat-tingkat kecerdasan yang sangat berbeda dapat merusak suatu hubungan jangka panjang.
Kecendrungan-kecendrungan mereka yang sangat cerdas untuk melindungi,menyelamatkan,menjaga atau memperbaiki pasangannya yang sedikit kurang cerdas atau membuat dirinya merasa lebih baik dibandingkan dengan pasangannya yang pada suatu hari nanti bisa meledak dan membahayakan hubungan mereka.
Namun, kecerdasan dan tingkat pendidikan bukanlah dua hal yang sinonim. Di samping itu, terdapat tipe-tipe kecerdasan komplementer yang berbeda:
misalnya,seorang pasangan mungkin memiliki kemampuan dalam memecahkan persoalan-persoalan praktis,dengan cara-cara langsung, logis dan rasional, sedangkan pasangan lainnya melihat berbagai persoalan dari perspektif yang berbeda dan mencari solusi-solusi yang kreatif.
Kecendrungan-kecendrungan mereka yang sangat cerdas untuk melindungi,menyelamatkan,menjaga atau memperbaiki pasangannya yang sedikit kurang cerdas atau membuat dirinya merasa lebih baik dibandingkan dengan pasangannya yang pada suatu hari nanti bisa meledak dan membahayakan hubungan mereka.
Namun, kecerdasan dan tingkat pendidikan bukanlah dua hal yang sinonim. Di samping itu, terdapat tipe-tipe kecerdasan komplementer yang berbeda:
misalnya,seorang pasangan mungkin memiliki kemampuan dalam memecahkan persoalan-persoalan praktis,dengan cara-cara langsung, logis dan rasional, sedangkan pasangan lainnya melihat berbagai persoalan dari perspektif yang berbeda dan mencari solusi-solusi yang kreatif.
IQ (Intelligence Question) adalah ukuran kepandaian
seseorang. Nilai IQ didapat dari tes psikometri berupa
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dan/atau dikerjakan. Pada
dasarnya nilai IQ cenderung untuk menilai otak sebelah kiri daripada
otak sebelah kanan.
Seperti kita ketahui, secara garis besar otak
dibagi menjadi otak kiri dan otak kanan. Otak kiri menangani hal-hal
yang bersifat verbal, seperti berhitung, berbahasa dan mengolah
informasi. Jadi otak kiri penting untuk perkembangan akademis/pendidikan
formal. Umumnya pendidikan kita dari SD, SMP, SMA sampai perguruan
tinggi lebih mengasah kepada otak kiri dibandingkan otak kanan.
Otak
kanan menangani hal-hal yang bersifat non verbal, seperti perencanaan,
merangkai, mengharmonisasi, pembelajaran ruang (lingkungan). Jadi dapat
dikatakan otak kanan menangani hal-hal seperti persepsi, daya imajinasi,
interaksi sosial (ruang) lingkungan dan pengalaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar