Minggu, 04 Mei 2014

Artikel Bahasa Indonesia



     1)    Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicara.  Jenis-jenis Ragam Bahasa yaitu :

1.      Berdasarkan Pokok Pembicaraan

·         Ragam Bahasa Undang-undang

·         Ragam Bahsa Jurnalistik

·         Ragam Bahasa Ilmiah

·         Ragam Bahasa Sastra

2.      Berdasarkan Media Pembicaraan

·         Ragam Lisan

·         Ragam Tulis

3.      Berdasarkan Hubungan Antar Pembicara

·         Resmi

·         Akrab

·         Agak Resmi

·         Santai 

4.      Berdasarkan Sosial dan Fungsional

·         Ragam Sosial

·         Ragam Fungsional

5.      Berdasarkan Situasi Pemakaiannya

·         Formal

·         NonFormal 


     2)    Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) 

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ada beberapa tanda baca yang terdapat pada EYD yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Tanda baca yang terdapat dalam EYD :

1.      Tanda Titik

Contoh :  Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Dia menanyakan siapa yang akan datang.

2.      Tanda Koma (,)

Contoh : Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.

3.      Tanda Titik Dua (:)

Contoh : Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

4.      Tanda Hubung (-)

Contoh : Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya: anak-anak

5.      Tanda Pisah (–)

Contoh : Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai’. Misalnya: Jakarta–Bandung.

6.      Tanda Tanya (?)

Contoh : Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya: Kapan ia berangkat?

7.      Tanda Seru (!)

Contoh : Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Misalnya: Alangkah seramnya peristiwa itu!

8.      Tanda Kurung ((…))

Contoh : Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.

9.      Tanda Petik (“…”)

Contoh : Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. Misalnya: Bacalah ”Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.

10.  Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Contoh : Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Misalnya: Ali ’kan kusurati. (‘kan = akan)

                              

      3)      Pengertian Diksi (Pilihan kata)

Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat dan selaras untuk menyatakan atau mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu.



·         Persyaratan Diksi

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan ketetapan dan kesesuaian. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu diperhatikan a) kaidah kelompok kata/ frase, 
b) kaidah makna kata,
c) kaidah lingkungan sosial, 
d) kaidah karang – mengarang.



      4)      Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.



  • Unsur-unsur Kalimat Efektif

Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku-buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kini disebut peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap, dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir.

  •  Ciri-ciri Kalimat Efektif

1.      Kesepadanan

2.      Keparalelan

3.      Ketegasan

4.      Kehematan

5.      Kecermatan

6.      Kepaduan

7.      Kelogisan



  • Syarat-syarat Kalimat Efektif

Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:

      1.   Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

     2.  Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.



  • Struktur Kalimat Efektif
Struktur kalimat efektif  haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimat yang strukturnya benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakan suatu pernyataan yang salah.

sumber :