Senin, 07 Januari 2013

Menjajaki Peluang Bisnis Pisang Oven Ala Rolade


Nurul Aini Handayani
NPM : 25212522
1EB22

Makanan olahan pisang punya banyak penggemar. Diolah menjadi ragam makanan apapun, olahan pisang tetap laris di pasaran. Kreasi terbaru olahan pisang ditawarkan oleh Haji Edo di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Mengusung brand Rolade Pisang Kinanti, ia membuat pisang gulung tepung yang diproses memakai oven tanpa minyak. Ia mengklaim, pisang kreasinya ini memiliki citarasa gurih karena tepungnya sudah diberi racikan bumbu khusus.
 Lantaran tidak digoreng, pisang Rolade juga diklaim lebih sehat.  Pisang ini disajikan dengan empat pilihan rasa, yakni stroberi, coklet, keju, dan nanas. Pisang Rolade dijual Rp 5.000 untuk kemasan isi empat pisang, dan Rp 10.000 kemasan isi delapan.
Edo menawarkan paket kemitraan senilai Rp 7,6 juta. Mitra akan mendapat fasilitas booth, oven, kompor, pelatihan, seragam karyawan, dan bahan baku sebanyak 300 pisang rolade siap oven.
Dalam kerjasama ini, mitra wajib membeli pisang Rolade siap oven dari pusat. “Kami jual Rp 565 per buah termasuk ongkos kirim. Mitra bisa jual Rp 1.200 per buah,” ujarnya.
Minimal pembelian 600 buah. Ia menargetkan omzet mitra dalam sehari mencapai Rp 300.000. Dengan laba 44,5%, mitra bisa balik modal dalam dua bulan.
Haji Edo telah menekuni bisnis makanan olahan pisang sekitar setahun lalu. Namun, khusus pisang oven baru dikembangkan belakangan ini.

Sumber :
·          kontan.co.id
·           http://jpmi.or.id/2013/01/06/menjajaki-peluang-bisnis-pisang-oven-ala-rolade/
Sumber gambar : tribunnews.com

Jangan Takut Untung


Nurul Aini Handayani
NPM: 25212522

1EB22

Judul di atas sudah saya modifikasi dari salah satu makalah presentasi saya di sebuah forum UKM. Judul aslinya adalah ”Jangan Takut Rugi”. Poin penting yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa rugi dan untung itu sebenarnya dua hal yang sama. 
Kok bisa? Barang kali itu yang menjadi pertanyaan Anda semua.

Begini. Pemahaman saya tentang kesamaan dua hal ini dipicu oleh perbincangan saya dengan salah seorang pengusaha senior, Bob Sadino. Saat itu, dia membalikkan pola pikir saya dengan mengatakan bahwa dirinya kalau usaha tujuannya cari rugi. Saat itu, saya langsung membantah. Kalau cari rugi kenapa bisa jadi pengusaha sukses? Dengan tawa yang khas, ia balik bertanya kepada saya. Kalau cari untung, apa iya selalu bisa untung? Saya jawab, ya bisa saja rugi. Nah, sama saja kan? Kalau cari rugi, apa iya selalu rugi terus? Kadang-kadang, bisa saja malah untung banyak. Jadi, mau cari untung atau cari rugi, sebenarnya sama saja. Memang, banyak orang yang ingin memulai usaha akhirnya hanya berhenti pada batas niat saja. Mengapa? Karena adanya sejumlah ketakutan-ketakutan itu. Takut rugi, takut tidak bisa balik modal, dan ketakutan lainnya. Dengan berbagai perhitungan, karena terlalu dihitung-hitung, akhirnya yang muncul rasa takut tadi. Perhitungan memang penting. Perencanaan juga sangat penting. Namun, jika semua itu tanpa disertai tindakan nyata, hanya akan sia-sia belaka. Banyak sekali peluang yang ada di sekeliling kita. Namun, jika hanya dijadikan bahan untuk dikaji, dihitung, dipertimbangkan, tanpa ada action, maka semua hanya akan muncul di angan saja, atau, minimal jadi tulisan dalam lembaran kertas.

Ada salah satu rekan saya. Dia mempunyai ide-ide brilian berbagai macam jenis usaha. Bahkan, terkadang, menurut saya ide tersebut bisa jadi akan sangat menguntungkan jika direalisasikan. Namun, saat saya tanya padanya, dia selalu berkata, tunggu waktu yang tepat. Hingga kini saya menulis cerita ini, saya belum pernah mendengar idenya terealisasi. Lain lagi dengan teman saya yang kebetulan berhenti bekerja karena perusahaannya bangkrut. Ia pun kemudian punya ide sederhana yang sebenarnya sudah sangat banyak yang menekuni, yakni berjualan bakso. Ia berniat mempertaruhkan uang pesangonnya, tanpa merasa harus takut risiko, untuk merealisasikan ide itu. Maka, setelah memilih tempat di dekat sebuah sekolah, ia pun mangkal setiap hari dari sekitar pukul 6 pagi sampai bubaran sekolah di tempat tersebut untuk berjualan. Hasilnya? Menurut penuturannya, minimal 100 porsi bakso dengan harga Rp5000 per porsi terjual dalam sehari. Berarti, penghasilannya kotor per hari minimal Rp500 ribu, jauh melebihi dari gaji yang diperolehnya saat masih bekerja dulu. Inti dari apa yang ingin saya sampaikan adalah, jangan takut untung dan jangan pula takut rugi. Semua itu hanyalah bonus dari Anda yang pandai memanfaatkan peluang. Semua peluang yang ada, jika diiringi dengan usaha keras, disiplin, keuletan, ketekunan, dan keyakinan kuat akan kesuksesan, maka pasti akan memberikan hasil sesuai yang kita inginkan. Selamat mencoba.


Softskill (Polisi Amankan Bahan Bom Ikan di Lampung Timur )



 






Nurul Aini Handayani
1EB22
NPM:25212522






Bahan bom ikan (ANTARA/Yusran Uccang)
Bandarlampung, GATRAnews - Polisi menemukan tiga botol bahan baku pembuat bom ikan, setelah insiden ledakan di sebuah desa di Lampung Timur.
"Botol kecil berisi black powder campuran potasium florat sebagai bahan baku membuat bom ikan," kata Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, di Bandarlampung, Rabu (14/11).

Ia menjelaskan, terhadap kejadian ledakan yang diduga berasal dari bom ikan di Desa Umbul Metro Labuhan Maringgai pada Selesa pagi kemarin, polisi telah memulai penyelidikan di lokasi. Penyelidikan dilakukan oleh tim Jihandak Bom Gegana Satuan Brimobda Lampung dipimpin AKP Turis Budiono.


Laporan menyebutkan, korban meninggal akibat ledakan bom ikan di Lampung Timur bertambah.


"Gunawan, 25 tahun, yang sempat dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah, Metro, akhirnya tewas, karena mengalami luka berat akibat terkena bom ikan," kata Sulis, seperti dikutip Antara.


Ia menjelaskan, kronologis kejadian ledakan bom ikan di Kampung Kuala Penat, Desa Mergosari, Labuhan Maringgal, Lampung Timur, bermula dari seorang nelayan bernama Mahfud yang merakit bom ikan bersama dua korban lainnya di kediaman Mahfud.


Diperkirakan bom itu meledak saat dirakit, yang menyebabkan dua korban Mahmud dan Jamal (32) tewas seketika, sementara Gunawan sempat dilarikan ke RS Metro.


Terkait kerugian, pihak kepolisian masih melakukan inventarisir kerugian yang dialami pihak keluarga akibat insiden ledakan bom itu.
(TMA)


Menurut saya dengan adanya kasus seperti ini,polisi lebih diperketat pengamanannya terutama pengamanan dalam kelautan,sehingga tidak terjadi lagi peledakan bom ikan,dll yang bisa membahayakan kondisi laut dan isi dari laut itu. Jika tidak dilakukan pengamanan/polisi berpatroli, maka pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya itu akan semakin marak terjadi,polisi juga bersikap jujur dan bertanggung jawab atas profesi polisi tsb dalam penanganan kasus-kasus seperti ini.