Minggu, 12 Januari 2014

POTENCY AND THE ROLE OF CREDIT UNION IN POVERTY ALLEVIATION THROUGH PERSPECTIVE RURAL ECONOMIC DEVELOPMENT

(POTENSI DAN PERAN KREDIT DI PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PEMBANGUNAN PEDESAAN PERSPEKTIF EKONOMI)

BEDAH JURNAL ke 1 …….

Pembangunan ekonomi pedesaan sebagai bagian integral dari pembangunan ekonomi nasional, keberhasilannya disumbangkan oleh banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan. Kegiatan dalam perekonomian pedesaan masih didominasi oleh usaha - usaha mikro dan skala kecil dengan pelaku utama para petani, buruh tani, pedagang dan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian dan industri rumah tangga .

Salah satu lembaga keuangan yang dapat dimanfaatkan dan didorong untuk membiayai kegiatan perekonomian di daerah pedesaan yang sebagian besar orang-orang bisnis yang termasuk dalam segmen mikro yaitu Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ). Salah satu bentuk LKM yang ada adalah Credit Union di Kalimantan. Pertumbuhan dan perkembangan Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) di Indonesia, banyak terinspirasi oleh keberhasilan Muhammad Yunus dalam pengembangan LKM di Bangladesh yang terkenal Grameen Bank ( GB ) .

Credit Union menjadi alat penting untuk mencapai pembangunan dalam tiga hal sekaligus, yaitu : menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan mengurangi kemiskinan. Untuk mengungkap peran potensial dari Credit Union Kalimantan dalam pendekatan pembangunan ekonomi pedesaan adalah dengan aspek kekuatan ( Strong ), kelemahan ( Weaknesses ), peluang/kesempatan ( Opportunity ) dan ancaman ( Threat ) atau dikenal sebagai analisis SWOT .

Manajemen keuangan oleh Uni Credit pada dasarnya merupakan bentuk manajemen keuangan dengan sistem bergulir. Modal yang digunakan berasal dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Dalam faktual, credit union layanan di Kalimantan telah menunjukkan keberhasilan, ditandai oleh beberapa indikator, dan beberapa perubahan seperti peningkatan partisipasi pendidikan anak - anak, peningkatan pendapatan dan aset rumah tangga meningkat. Dari sisi kelembagaan, indikator keberhasilan ditunjukkan oleh perkembangan jumlah anggota, pengembangan aset dan dana yang diserap. Wilayah kerja jumlah pelanggan( anggota ) dan jumlah pinjaman ( piutang ) yang beredar terus meningkat.

Manajemen sumber daya manusia, dan manajer yang terlibat dalam Credit Union sampai akhir 2009 ada 1.178 karyawan dengan jumlah wilayah layanan ke 45 CU ( kecamatan ) di Provinsi Kalimantan Barat. Keuntungan dari usaha mikro yang telah diuji sampai saat ini adalah perlawanan terhadap guncangan krisis ekonomi. Dalam manajemen dihadapkan pada faktor kritis yang berhubungan dengan kelembagaan dan pengguna ( anggota ). RUU-UU Lembaga Keuangan Mikro yang masih dalam perdebatan, dan ada kekhawatiran Hukum-Hukum seperti membatasi ruang lingkup layanan Lembaga Keuangan Mikro kepada publik .

Perspektif Credit Union Dalam Sektor Pertanian. Belajar dari keberhasilan pengelolaan Credit Union secara umum untuk diterapkan dalam membangun serikat kredit adalah melalui sektor pertanian pada dasarnya hanya dapat dilakukan dengan mengaokomodasi beberapa pola yang telah dikembangkan untuk membuat penyesuaian yang berkaitan dengan pertanian, dan untuk memulai pembentukan dan pengembangan Credit Union untuk sektor pertanian di samping harus tetap didasarkan pada prinsip - prinsip operasional kelembagaan yaitu dengan Credit Union Strategis Langkah Inisiasi.

KESIMPULAN
1. Kegiatan dalam perekonomian pedesaan didominasi oleh usaha apa dan siapa saja para pelakunya? Di dominasi oleh usaha mikro dan skala kecil dengan pelaku utama para petani, buruh tani, pedagang dan sarana produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian dan industri rumah tangga.
2. Mengapa Credit Union di akui keberadaannya oleh masyarakat? Karena Credit Union mengakui keberadaan masyarakat memiliki peran strategis sebagai kegiatan ekonomi masyarakat perantara.
3. Bagaiman dengan layanan faktual Credit Union? telah menunjukkan keberhasilan di tandai oleh beberapa indikator dan beberapa perubahan seperti peningkatan pendapatan, asset rumah tangga meningkat.
4. Provinsi manakah Credit Union dikembangkan kepada masyarakat? Dan berapa jumlah wilayah layanan Credit Union? Di Provinsi Kalimantan Barat, dengan jumlah wilayah layanan ke 45 CU ( kecamatan).
5. Strategis Langkah Inisiasi Credit Union untuk sektor pertanian melalui beberapa tahapan, tahapan apa saja untuk memulai pembentukan dan pengembangannya?
(1) . Mengatur kelompok pertama calon sasaran , antara lain , terkait dengan keberadaannya sebagai kelompok setidaknya dalam dua tahun terakhir,  (2) . Kelompok terpilih yang memenuhi kriteria , dipilih oleh co-location,  (3) . Dari seleksi ini menghasilkan kelompok sasaran yang layak bergerak di bidang jasa keuangan,  (4) . Memulai penguatan pencairan dana dan pemanfaatan kelompok modal ventura, (5) . Memberikan bimbingan dan asistenasi terhadap kegiatan kelompok, (6) . Mendorong kegiatan kegiatan kelompok terhadap pengelolaan Credit Union (sustainable ),  (7) . Melakukan pelatihan untuk semua administrator , manajer atau anggota pengguna dengan materi pelatihan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan Credit Union , tetapi juga pelatihan pengembangan bisnis dukungan di sektor pertanian .

REFERENSI
 [1] Ashari . 2008. Potensi Lembaga Keuangan Mikro ( LKM ) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pembangunan . Analisis Kebijakan Pertanian Volume 4 No 2 : 146-164
[2] Budiantoro , S. 2003. Lembaga Keuangan Mikro Bill : Jangan Jauhkan Dari Lembaga Keuangan Masyarakat . Jurnal Ekonomi Rakyat . Artikel Th . Nomor II . 8 .
[3] Hendayana , Rachmat dan Bustaman , Sjahrul . 2007. Fenomena Lembaga Keuangan Mikro dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan Perspektif . Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian . Bogor. [4] Lopez , Zulkarnain . 2007. Dampak Distribusi Kredit berdasarkan Credit Union Business Kinerja Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Petani dan Petani . Jurnal Ilmu - Ilmu Pertanian Indonesia . Edisi Khusus, No 3 : 275-284 .
[5] Martowijoyo , S. 2002. Dampak Lembaga Pedesaan Terhadap Kinerja Sistem Perkreditan Bank . Jurnal Ekonomi Rakyat . Artikel Th . I No 5 .
[6] Risqi , Tom . 2003. Apakah ada kontribusi dari Kredit Mikro dalam Pemberantasan Kemiskinan . Kompas artikel surat kabar .
[7] Sumodiningrat , G. 2003. Peran Lembaga Keuangan Mikro dalam Penanggulangan Menanggunalangi Associated Dengan Kebijakan Otonomi Daerah . Jurnal Ekonomi Pertanian . Artikel Th . Nomor II . 1 .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar